
Borobudur
adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah
dan sudah dikenal di dunia internasional karena keberadaan Candi Borobudur yang merupakan monumen Buddha
termegah serta kompleks stupa terbesar di dunia. Terletak 42 km arah barat daya
Yogyakarta, Borobudur dapat dicapai menggunakan kendaraan
umum maupun kendaraan pribadi. Selain wisata candi, kawasan Borobudur juga memiliki potensi wisata lain
yang tersebar di berbagai tempat.
Menuju Borobudur
·
Bus
dari Yogyakarta - Borobudur
Wisatawan yang tidak membawa kendaraan pribadi tak perlu khawatir akan transportasi menuju Borobudur. Ada banyak mini bus yang melayani trayek Jogja - Borobudur dengan frekuensi keberangkatan antara setengah hingga satu jam sekali. Bus ini beroperasi mulai pukul 06.00 - 17.00 WIB. Anda dapat berangkat dari Terminal Giwangan maupun Terminal Jombor.
Wisatawan yang tidak membawa kendaraan pribadi tak perlu khawatir akan transportasi menuju Borobudur. Ada banyak mini bus yang melayani trayek Jogja - Borobudur dengan frekuensi keberangkatan antara setengah hingga satu jam sekali. Bus ini beroperasi mulai pukul 06.00 - 17.00 WIB. Anda dapat berangkat dari Terminal Giwangan maupun Terminal Jombor.
·
Sewa
Mobil dari Yogyakarta
Jika menginginkan perjalanan yang lebih nyaman, menyewa mobil dari Yogyakarta dapat menjadi pilihan. Ada banyak tempat persewaan mobil di Jogja dengan beragam pilihan kendaraan yang siap melayani Anda.
Jika menginginkan perjalanan yang lebih nyaman, menyewa mobil dari Yogyakarta dapat menjadi pilihan. Ada banyak tempat persewaan mobil di Jogja dengan beragam pilihan kendaraan yang siap melayani Anda.
Sewa Motor
Menyewa
motor selama di Borobudur akan mempermudah sekaligus memperluas
ruang gerak. Anda bisa berkeliling ke tempat-tempat yang jauh semisal Bukit Punthuk Setumbu atau Puncak Suroloyo. Namun jika belum paham dengan
kondisi serta lokasi daerah yang akan Anda tuju, lebih baik Anda naik ojek
saja.
Tarif
sewa sepeda motor: Rp 50.000 - Rp 70.000 / 12 jam. Telp: +62 81915524153
Sewa Sepeda
Bagi
Anda yang memiliki jiwa petualang, menyusuri kawasan Borobudur yang masih asri dan memiliki udara
yang segar menggunakan sepeda akan menjadi pilihan yang menyenangkan. Penyewaan
sepeda tersebar di berbagai tempat seperti hotel-hotel tempat Anda menginap
maupun di kawasan taman Candi Borobudur.
- Tarif
sewa sepeda onthel: Rp 20.000 / 10 jam
- Tarif
sewa sepeda federal: Rp 25.000 / 10 jam
- Tarif
sewa sepeda di areal candi: Rp 10.000
- Tarif
sewa sepeda tandem di areal candi: Rp 15.000
Naik Andong
Anda yang datang berombongan
dan ingin mengunjungi kawasan perdesaan yang tersebar di berbagai titik,
menyewa Andong adalah pilihan yang tepat. Selain bisa dinaiki beramai-ramai,
Anda juga tidak perlu capek mengayuh seperti halnya saat Anda berkeliling
menggunakan sepeda. Andong dapat dijumpai dengan mudah di terminal maupun pasar
Borobudur. Andong wisata juga ada di dalam
kompleks candi dan bisa digunakan untuk berkeliling mengitari candi.- Tarif
andong keliling desa: Rp 75.000 (Rute: Dusun Klipoh - Desa
Tanjungsari - Dusun Jowahan - Desa
Wanurejo).
- Tarif
andong keliling candi: Rp 30.000 (untuk 4 orang sekali putaran).
Naik Kereta Kelinci
(trackless train)
Selain
berjalan kaki, bersepeda, atau naik andong, Anda juga bisa mengelilingi
kompleks Taman Wisata Candi Borobudur menggunakan kereta mini atau yang
biasa dikenal dengan nama kereta kelinci. Kendaraan ini biasanya menjadi
favorit anak-anak.
Tarif kereta kelinci: Rp
5.000 / orang (sekali putaran)
Jelajah Desa
Kawasan
Borobudur dikelilingi oleh areal perdesaan yang asri dan memiliki udara yang
segar. Selain itu, masing-masing desa juga memiliki keunikan dan pesona wisata
tersendiri. Anda bisa mengunjungi Dusun Klipoh untuk belajar membuat gerabah atau
berkunjung ke Dusun Jowahan untuk menyaksikan joglo kuno yang
sudah berusia lebih dari 1 abad. Untuk mengunjungi desa-desa tersebut Anda bisa
berjalan kaki, naik sepeda, atau naik andong.
Bersepeda
Menyusuri
areal persawahan di pagi dan sore hari menggunakan sepeda akan menjadi
aktivitas yang menyenangkan. Saat sore menjelang, Anda bisa bersepeda dari Candi Borobudur menuju Candi Pawon dan Candi Mendut, kemudian dilanjutkan dengan
mengikuti ritual Chanting di Candi Mendut. Siang hari Anda bisa menyewa sepeda
di dalam areal candi dan singgah ke Museum Kapal Samudraraksa dan Museum Karmawibhangga. Jangan lupa untuk membawa topi
sebagai pelindung kepala dari sengatan sinar matahari.
Safari Gajah
Bosan
dengan petualangan yang biasa-biasa saja? Bagaimana jika menjelajahi desa,
sawah, dan sungai dengan menunggang gajah (elephant safari)? Terdengar menantang, bukan? Sembari
duduk di punggung gajah, Anda bisa menyaksikan aktivitas masyarakat perdesaan
secara langsung dan menikmati udara segar.
Naik Kereta Kelinci (trackless train)
Bagi
keluarga dengan anak-anak yang masih kecil, mengelilingi Candi Borobudur sambil
berjalan kaki tentu saja akan menjadi perjalanan yang sangat melelahkan. Namun
tidak ada yang perlu dikhawatirkan, berkeliling candi naik kereta kelinci (trackless train) bisa dijadikan
alternatif menarik. Biasanya anak-anak lebih menyukai aktivitas ini.
Borobudur Sunrise
Menikmati
terbitnya mentari di ufuk timur sebagai aktivitas pembuka hari akan menjadi
pengalaman yang berkesan. Terdapat dua spot menarik yang bisa digunakan sebagai
tempat menyaksikan Borobudur Sunrise. Yang pertama adalah berdiri di
puncak candi dan Anda akan merasakan keheningan pagi di tengah keagungan candi.
Sedangkan spot kedua berada di puncak Bukit Punthuk Setumbu. Untuk mencapai tempat ini Anda harus
berjalan kaki melintasi hutan dan ladang. Dari ketinggian 400 m dpl Anda akan
disuguhi pemandangan Borobudur yang berselimutkan kabut.
Borobudur Sunset
Sebagai
penutup hari, Anda bisa berdiri di atas candi bersama jejeran stupa dan
menikmati romantisnya suasana senja. Cahaya temaram yang perlahan melindap dan
perubahan warna mega akan memberikan efek tenang dan damai bagi siapa saja yang
melihatnya.
Wisata Kuliner
Rugi
apabila Anda berkunjung ke suatu dareah dan tidak mencicipi makanan khasnya.
Salah satu masakan di kawasan Borobudur yang sudah sangat melegenda karena
kelezatan rasanya adalah Bakmi Pak Parno. Selain itu, Anda juga bisa mencoba tongseng jamur Pondok Selera yang terletak di Jalan
Balaputradewa. Selain nikmat, tongseng jamur ini juga mampu menurunkan kadar
kolesterol dalam tubuh.
9
Fakta Mengagumkan tentang Candi Borobudur
1.
Candi Borobudur dibangun antara abad ke-8 dan ke-9, 300
tahun sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 400 tahun sebelum katedral-katedral
agung di Eropa.
2.
Candi Borobudur memiliki luas 123x123 m2
dengan 504 patung Buddha, 72 stupa terawang dan 1 stupa induk. UNESCO
mengakuinya sebagai salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
3.
Candi Borobudur memiliki 2672 panel relief yang bila
disusun berjajar akan mencapai panjang 6 kilometer! UNESCO memujinya sebagai
ansambel relief Buddha terbesar dan paling lengkap di dunia, tak tertandingi
dalam nilai seni, setiap adegannya adalah mahakarya yang utuh.
4.
Candi Borobudur dibangun dari 60.000 meter kubik batuan
vulkanik dari Sungai Elo dan Progo yang terletak sekitar 2 km sebelah timur
candi.
5.
Candi Borobudur memiliki 100 talang air berbentuk
makara (patung ikan berkepala gajah) sebagai saluran air sekaligus untuk
menambah keindahan candi. Dahulu, air hujan yang mengalir melalui makara akan
terlihat seperti air mancur.
6.
Candi Borobudur adalah puzzle raksasa yang
tersusun dari 2 juta balok batu vulkanik yang dipahat sedemikian sehingga
saling mengunci (interlock).
7.
Berhubung saat itu sistem metrik belum dikenal maka
satuan panjang yang digunakan untuk membangun Candi Borobudur adalah tala yang
dihitung dengan cara merentangkan ibu jari dan jari tengah atau mengukur
panjang rambut dari dahi hingga dasar dagu.
8.
Candi Borobudur dibangun selama 75 tahun di bawah
pimpinan arsitek Gunadarma, tentu saja tanpa bantuan komputer
9.
Sejak pertengahan abad ke-9 hingga awal abad ke-11,
Candi Borobudur menjadi tempat peziarahan umat Buddha dari China, India, Tibet,
dan Kamboja.
Malioboro
Malioboro
adalah nama salah satu jalan dari tiga jalan di Kota
Yogyakarta yang membentang dari Tugu
Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan
terdiri dari Jalan Pangeran
Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani.
Jalan ini merupakan poros Garis
Imajiner Kraton Yogyakarta. Terdapat beberapa obyek bersejarah di kawasan
tiga jalan ini antara lain Tugu
Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung
Agung, Pasar Beringharjo, Benteng
Vredeburg dan Monumen
Serangan Oemoem 1 Maret.
Jalan Malioboro sangat
terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan
kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam
hari yang menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya
para Seniman-seniman-seniman
yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain disepanjang jalan ini.
Keramaian dan semaraknya
Malioboro tidak terlepas dari banyaknya pedagang kaki lima yang berjajar
sepanjang jalan Malioboro menjajakan dagangannya, hampir semuanya yang
ditawarkan adalah barang/benda khas Jogja sebagai souvenir/oleh-oleh bagi para
wisatawan. Mereka berdagang kerajinan rakyat khas Jogjakarta, antara lain
kerajinan ayaman rotan, kulit, batik, perak, bambu dan lainnya, dalam bentuk
pakaian batik, tas kulit, sepatu kulit, hiasan rotan, wayang kulit, gantungan
kunci bambu, sendok/garpu perak, blangkon batik [semacan topi khas Jogja/Jawa],
kaos dengan berbagai model/tulisan dan masih banyak yang lainnya.
Para pedagang kaki lima ini
ada yang menggelar dagangannya diatas meja, gerobak adapula yang hanya
menggelar plastik di lantai. Sehingga saat pengunjung Malioboro cukup ramai
saja antar pengunjung akan saling berdesakan karena sempitnya jalan bagi para
pejalan kaki karena cukup padat dan banyaknya pedagang di sisi kanan dan kiri.
Alamat:
Jl. Rotowijayan 1, Yogyakarta 55133, Indonesia
Candi Borobudur
Terletak sekitar 40 kilometer (25 mil)
barat laut dari Kota Yogyakarta, Borobudur terletak di
atas bukit pada dataran yang dikeliling dua pasang gunung kembar; Gunung
Sundoro-Sumbing di sebelah barat laut dan Merbabu-Merapi
di sebelah timur laut, di sebelah utaranya terdapat bukit Tidar, lebih dekat di
sebelah selatan terdapat jajaran perbukitan Menoreh,
serta candi ini terletak dekat pertemuan dua sungai yaitu Sungai Progo
dan Sungai Elo di sebelah
timur.
Malioboro
Berlokasi membentang dari Tugu
Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan
terdiri dari Jalan Pangeran
Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani.
Jalan ini merupakan poros Garis
Imajiner Kraton Yogyakarta
2.1.2 Atraksi
Wisata
“ Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat “
Selain memiliki
kemegahan bangunan Keraton Yogyakarta juga memiliki suatu warisan budaya yang
tak ternilai. Diantarannya adalah upacara-upacara adat, tari-tarian sakral,
musik, dan pusaka (heirloom).
Upacara adat yang terkenal adalah upacara Tumplak Wajik, Garebeg,
upacara Sekaten dan upacara Siraman Pusaka dan Labuhan. Upacara
yang berasal dari zaman kerajaan ini hingga sekarang terus dilaksanakan dan
merupakan warisan budaya Indonesia yang harus dilindungi dari klaim pihak
asing.
Tumplak Wajik
Upacara tumplak wajik adalah
upacara pembuatan Wajik (makanan khas yang terbuat dari beras ketan dengan gula
kelapa) untuk mengawali pembuatan pareden yang digunakan dalam upacara Garebeg.
Upacara ini hanya dilakukan untuk membuat pareden estri pada Garebeg Mulud dan Garebeg Besar. Dalam upacara yang
dihadiri oleh pembesar Keraton ini di lengkapi dengan sesajian. Selain itu
upacara yang diselenggarakan dua hari sebelum garebeg juga diiringi dengan
musik ansambel lesung-alu (alat penumbuk padi), kenthongan, dan alat musik kayu
lainnya. Setelah upacara selesai dilanjutkan dengan pembuatan pareden.
Garebeg
Upacara Garebeg
diselenggarakan tiga kali dalam satu tahun kalender/penanggalan Jawa yaitu pada
tanggal dua belas bulan Mulud (bulan ke-3), tanggal satu bulan Sawal (bulan
ke-10) dan tanggal sepuluh bulan Besar (bulan ke-12). Pada hari-hari tersebut
Sultan berkenan mengeluarkan sedekahnya kepada rakyat sebagai perwujudan rasa
syukur kepada Tuhan atas kemakmuran kerajaan. Sedekah ini, yang disebut dengan Hajad Dalem, berupa pareden/gunungan yang terdiri dari Pareden Kakung, Pareden Estri, Pareden Pawohan, Pareden Gepak, dan Pareden Dharat, serta Pareden Kutug/Bromo yang hanya
dikeluarkan 8 tahun sekali pada saat Garebeg Mulud tahun Dal.
Gunungan kakung berbentuk seperti kerucut terpancung dengan ujung
sebelah atas agak membulat. Sebagian besar gunungan ini terdiri dari sayuran
kacang panjang yang berwarna hijau yang dirangkaikan dengan cabai merah, telur
itik, dan beberapa perlengkapan makanan kering lainnya. Gunungan estri berbentuk seperti keranjang bunga yang penuh dengan
rangkaian bunga. Sebagian besar disusun dari makanan kering yang terbuat dari
beras maupun beras ketan yang berbentuk lingkaran dan runcing. Kedua gunungan
ini ditempatkan dalam sebuah kotak pengangkut yang disebut Jodhang.
Gunungan pawohan terdiri dari buah-buahan segar yang
diletakkan dalam keranjang dari daun kelapa muda (Janur) yang berwarna kuning. Gunungan ini juga ditempatkan dalam
jodhang dan ditutup dengan kain biru. Gunungan
gepak berbentuk seperti gunungan estri hanya saja permukaan atasnya
datar. Gunungan dharat juga
berbentuk seperti gunungan estri namun memiliki permukaan atas yang lebih
tumpul. Kedua gunungan terakhir tidak ditempatkan dalam jodhang melainkan hanya
dialasi kayu yang berbentuk lingkaran. Gunungan
kutug/bromo memiliki bentuk khas karena secara terus menerus
mengeluarkan asap (kutug) yang berasal dari kemenyan yang dibakar. Gunungan
yang satu ini tidak diperebutkan oleh masyarakat melainkan dibawa kembali ke
dalam keraton untuk di bagikan kepada kerabat kerajaan.
Pada Garebeg Sawal Sultan menyedekahkan 1-2 buah pareden kakung. Jika
dua buah maka yang sebuah diperebutkan di Mesjid Gedhe dan sebuah sisanya
diberikan kepada kerabat Puro Paku Alaman. Pada garebeg Besar Sultan mengeluarkan
pareden kakung, estri, pawohan, gepak, dan dharat yang masing-masing berjumlah
satu buah. Pada garebeg Mulud/Sekaten
Sultan memberi sedekah pareden kakung, estri, pawohan, gepak, dan dharat yang
masing-masing berjumlah satu buah. Bila garebeg Mulud diselenggarakan pada tahun Dal, maka ditambah dengan satu
pareden kakung dan satu pareden kutug.
Sekaten
Sekaten merupakan sebuah
upacara kerajaan yang dilaksanakan selama tujuh hari. Konon asal-usul upacara
ini sejak kerajaan Demak. Upacara ini sebenarnya merupakan sebuah perayaan hari
kelahiran Nabi Muhammad. Menurut cerita rakyat kata Sekaten
berasal dari istilah credo dalam agama Islam, Syahadatain.
Sekaten dimulai dengan keluarnya dua perangkat Gamelan Sekati, KK Guntur Madu dan KK Nagawilaga, dari keraton untuk
ditempatkan di Pagongan Selatan
dan Utara di depan Mesjid Gedhe.
Selama tujuh hari, mulai hari ke-6 sampai ke-11 bulan Mulud, kedua perangkat
gamelan tersebut dimainkan/dibunyikan (jw: ditabuh) secara bergantian menandai perayaan sekaten.
Pada malam kedelapan Sultan
atau wakil yang beliau tunjuk, melakukan upacara Udhik-Udhik, tradisi menyebar uang logam (koin). Setelah
itu Sultan atau wakil beliau masuk ke Mesjid Gedhe untuk mendengarkan pengajian
maulid nabi dan mendengarkan pembacaan riwayat hidup nabi. Akhirnya pada hari
terakhir upacara ditutup dengan Garebeg Mulud. Selama sekaten Sego Gurih (sejenis nasi uduk) dan Endhog Abang (harfiah=telur merah)
merupakan makanan khas yang banyak dijual. Selain itu terdapat pula sirih
pinang dan bunga kantil (Michelia alba;
famili Magnoliaceae). Saat ini
selain upacara tradisi seperti itu juga diselenggarakan suatu pasar malam yang
dimulai sebulan sebelum penyelenggaraan upacara sekaten yang sesungguhnya.
Upacara Siraman/Jamasan
Pusaka dan Labuhan
Dalam bulan pertama kalender
Jawa, Suro, Keraton Yogyakarta
memiliki upacara tradisi khas yaitu Upacara Siraman/Jamasan Pusaka dan Labuhan.
Siraman/Jamasan Pusaka adalah upacara yang dilakukan dalam rangka membersihkan
maupun merawat Pusaka Kerajaan (Royal
Heirlooms) yang dimiliki. Upacara ini di selenggarakan di empat tempat.
Lokasi pertama adalah di Kompleks Kedhaton (nDalem Ageng Prabayaksa dan bangsal Manis). Upacara di lokasi ini 'tertutup untuk umum dan
hanya diikuti oleh keluarga kerajaan.
Lokasi kedua dan ketiga
berturut turut di kompleks Roto Wijayan dan Alun-alun. Di Roto Wijayan yang
dibersihkan/dirawat adalah kereta-kereta kuda. Kangjeng Nyai Jimat, kereta resmi kerajaan pada zaman Sultan HB
I-IV, selalu dibersihkan setiap tahun. Kereta kuda lainnya dibersihkan secara
bergilir untuk mendampingi (dalam setahun hanya satu kereta yang mendapat jatah
giliran). Di Alun-alun dilakukan pemangkasan dan perapian ranting dan daun Waringin Sengker yang berada di
tengah-tengah lapangan. Lokasi terakhir adalah di pemakaman raja-raja di
Imogiri. Di tempat ini dibersihkan dua bejana yaitu Kyai Danumaya dan
Danumurti. Di lokasi kedua, ketiga, dan keempat masyarakat umum dapat
menyaksikan prosesi upacaranya.
Labuhan adalah upacara sedekah yang dilakukan setidaknya di dua
tempat yaitu Pantai Parang Kusumo
dan Lereng Gunung Merapi. Di kedua tempat itu benda-benda milik
Sultan seperti nyamping (kain batik), rasukan (pakaian) dan sebagainya
di-larung (harfiah=dihanyutkan). Upacara Labuhan di lereng Gunung Merapi (Kabupaten
Sleman) dipimpin oleh Juru Kunci Gunung Merapi (sekarang Januari 2008 dijabat oleh Mas Ngabehi Suraksa Harga atau yang
lebih dikenal dengan Mbah Marijan) sedangkan di Pantai Parang Kusumo Kabupaten
Bantul dipimpin oleh Juru Kunci Cepuri Parang Kusumo. Benda-benda tersebut
kemudian diperebutkan oleh masyarakat.tertutup
untuk umum dan hanya diikuti oleh keluarga kerajaan.
Lokasi kedua dan ketiga
berturut turut di kompleks Roto Wijayan dan Alun-alun. Di Roto Wijayan yang
dibersihkan/dirawat adalah kereta-kereta kuda. Kangjeng Nyai Jimat, kereta resmi kerajaan pada zaman Sultan HB
I-IV, selalu dibersihkan setiap tahun. Kereta kuda lainnya dibersihkan secara
bergilir untuk mendampingi (dalam setahun hanya satu kereta yang mendapat jatah
giliran). Di Alun-alun dilakukan pemangkasan dan perapian ranting dan daun Waringin Sengker yang berada di
tengah-tengah lapangan. Lokasi terakhir adalah di pemakaman raja-raja di
Imogiri. Di tempat ini dibersihkan dua bejana yaitu Kyai Danumaya dan
Danumurti. Di lokasi kedua, ketiga, dan keempat masyarakat umum dapat
menyaksikan prosesi upacaranya.
Labuhan adalah upacara sedekah yang dilakukan setidaknya di dua
tempat yaitu Pantai Parang Kusumo
dan Lereng Gunung Merapi. Di kedua tempat itu benda-benda milik
Sultan seperti nyamping (kain batik), rasukan (pakaian) dan sebagainya
di-larung (harfiah=dihanyutkan). Upacara Labuhan di lereng Gunung Merapi (Kabupaten
Sleman) dipimpin oleh Juru Kunci Gunung Merapi (sebagaimana pernah dijabat
Mas Ngabehi Suraksa Harga atau lebih dikenal dengan nama Mbah
Marijan) sedangkan di Pantai Parang Kusumo Kabupaten
Bantul dipimpin oleh Juru Kunci Cepuri Parang Kusumo. Benda-benda tersebut
kemudian diperebutkan oleh masyarakat.
Jadwal pertunjukan
harian di kraton
- Senin - Selasa: Musik gamelan
(mulai jam 10.00 WIB)
- Rabu: Wayang golek menak (mulai
jam 10.00 WIB)
- Kamis: Pertunjukan tari (mulai
jam 10.00 WIB)
- Jumat: Macapat (mulai jam 09.00
WIB)
- Sabtu: Wayang kulit (mulai jam
09.30 WIB)
- Minggu: Wayang orang &
pertunjukan tari (mulai jam 09.30 WIB)

Macapat
merupakan Tembang atau puisi tradisional Jawa yang dalam setiap bait macapat
mempunyai baris kalimat yang disebut Gatra, dan setiap gatra mempunyai sejumlah
suku kata (guru wilangan) tertentu, dan berakhir pada bunyi sanjak akhir yang
disebut guru lagu.

Wayang orang disebut juga dengan istilah wayang
wong (bahasa
Jawa) adalah wayang
yang dimainkan dengan menggunakan orang sebagai tokoh dalam cerita wayang
tersebut. Wayang orang diciptakan oleh Sultan Hamangkurat I pada tahun 1731.

Wayang Golek adalah suatu seni pertunjukan
wayang yang
terbuat dari boneka kayu, yang terutama sangat populer di wilayah Tanah Pasundan.
Pertunjukan ini mulai dipopulerkan di Tanah Jawa oleh Sunan Kudus.

Wayang
kulit adalah seni tradisional
Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata Ma Hyang
artinya menuju kepada yang maha esa, . Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi
narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang
dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden.

Gamelan adalah ensembel
musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong.
Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu
kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama.
2.1.3 Aksesibilitas
Pelayanan angkutan kereta api
pemberangkatan dan kedatangan berpusat di Stasiun Kereta Api
Tugu untuk kelas eksekutif dan bisnis, sedangkan Stasiun Lempuyangan untuk melayani
angkutan penumpang kelas ekonomi dan barang. Saat ini untuk meningkatkan
layanan jalur Timur-Barat sudah dibangun jalur ganda (double track) dari Stasiun Solo Balapan sampai Stasiun
Kutoarjo. Berkaitan dengan keselamatan lalulintas, permasalahan yang
berkaitan dengan layanan angkutan kereta api antara lain masih banyak perlintasan
yang tidak dijaga. Selain kerata api, Pemprov DIY mengembangkan layanan Bus
Trans Jogja yang menjadi prototipe layanan angkutan massal di masa mendatang.
Untuk angkutan sungai, danau dan
penyeberangan, Waduk Sermo yang terletak di Kabupaten Kulon Progo yang memiliki luas
areal 1,57 km2 dan mempunyai keliling ± 20 km menyebabkan terpisahnya hubungan
lintas darat antara desa di sisi waduk dengan desa lain di seberangnya. Di
sektor transportasi laut di Provinsi DIY terdapat Tempat Pendaratan Kapal (TPK)
yang berfungsi sebagai pendaratan kapal pendaratan pencari ikan dan tempat
wisata pantai. Terdapat 19 titik TPK yang dilayani oleh ± 450 kapal nelayan.
Di sektor transportasi udara, Bandara Adisutjipto yang telah menjadi
bandara internasional sejak 2004 menjadi pintu masuk transportasi udara bagi
Daerah Istimewa Yogyakarta, baik domestik maupun internasional. Keterbatasan
fasilitas sisi udara dan darat yang berada di Bandara Adisutjipto menyebabkan
fungsi Bandara Adisutjipto sebagai gerbang wilayah selatan Pulau Jawa tidak
dapat optimal. Status bandara yang “enclave civil” menyebabkan landas pacu yang
ada dimanfaatkan untuk dua kepentingan yakni penerbangan sipil dan latihan
terbang militer.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton
Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan
keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah
tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini.
Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta.
Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang
menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari
raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari
segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang
terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang
luas. Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan
pasca Perjanjian Giyanti pada tahun 1755.
Candi Borobudur
Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang
terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah,
Indonesia.
Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah
barat daya Semarang
dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.
Candi berbentuk stupa
ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada
masa pemerintahan wangsa
Syailendra.
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya
terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya
terdapat 504 arca Buddha. Stupa utama terbesar teletak di tengah
sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72
stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam
posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap
tangan) Dharmachakra mudra
(memutar roda dharma).
Malioboro
Malioboro adalah nama salah satu jalan
dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu
Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan
terdiri dari Jalan Pangeran
Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani.
Jalan ini merupakan poros Garis
Imajiner Kraton Yogyakarta. Terdapat beberapa obyek bersejarah di kawasan
tiga jalan ini antara lain Tugu
Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung
Agung, Pasar Beringharjo, Benteng
Vredeburg dan Monumen
Serangan Oemoem 1 Maret.
Dari ketiga objek tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa ketiga
objek tersebut merupakan objek wisata yang memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Tak kalah dengan dunia intrnasional, Indonesia juga mampu memberikan pelayanan
yang terbaik bagi para wisatawan. Daerah
Istimewa Yogyakarta adalah Daerah
Istimewa setingkat Provinsi di Indonesia yang meliputi Kesultanan Yogyakarta dan Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa
Yogyakarta yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa
bagian tengah dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera
Hindia. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini
terdiri atas satu kota dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78
kecamatan dan 438 desa/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki jumlah
penduduk 3.452.390 jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki dan 1.746.986
perempuan, serta memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km2. Disana
para wisatawan akan menikmati keramah-tamahan masyarakat Yogyakarta maupun
keraton.
3.2 Saran
Dunia pariwisata di Indonesia saat ini sedang berkembang pesat, tempat” objek wisata di Indonesia mulai di kenal oleh dunia Internasional. Nah, ini lah saatnya bagi masyarakat di Indonesia untuk berbondong-bondong menjaga, merawat, serta melestarikan objek” wisata yang ada di Indonesia. Berikut adalah saran kami bagi seluruh masyarakat Indonesia, antaralain :
-
Kerjasama antara berbagai pihak yang terkait baik dalam lembaga pemerintah dan
lembaga swasta dalam pariwisata perlu terus digalang dan dibina. Hal ini perlu,
agar masalah-masalah yang timbul dapat diatasi bersama.
-
Mempromosikan daerah-daerah yang mempunyai potensi pariwisata yang besar
melalui brosur-brosur dan gambar-gambar yang menarik melalui hotel-hotel maupun
tempat lain yang memungkinkan di Bali agar turis yang berwisata di Bali
mengetahui bahwa masih ada daerah-daerah lain di Indonesia yang juga patut
dikunjungi.
-
Mengikuti secara lebih aktif bursa-bursa pariwisata yang ada, seperti misalnya
ATF, BTO, Pasar Wisata dan bursa pariwisata lain.
-
Melakukan promosi yang lebih gencar untuk daerah-daerah wisata yang berbatasan
dengan Negara lain yang banyak dikunjungi oleh turis-turis dari Negara
seberang, misalnya Batam yang berbatasan dengan Singapura banyak dikunjungi
oleh orang-orang singapura untuk bermain golf karena pada saat krisis moneter
ini harganya lebih murah; Sulawesi Utara yang berbatasan dengan Filipina juga
sering dikunjungi oleh wisman yang berasal dari Filipina untuk berlibur.
-
Menggalang kesadaran sikap masyarakat dalam menyambut kedatangan wisman melalui
iklan yang bersifat himbauan di televisi karena televisi adalah media yang
selama ini kita tahu lebih banyak dilihat dan didengar oleh masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar